Masyarakat Dayak percaya bahwa bumi selain dihuni oleh mahluk hidup yang kasat mata seperti manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, ada juga mahluk halus yang dipercaya berdiam di tengah hutan, di pohon-pohon besar, tempat-tempat yang dikeramatkan atau bahkan dirumah yang dikosongkan oleh penghuninya dan biasa ini pasti berada sangat dekat dengan kehidupan sekitar kita.
Sadar atau tidaknya kita sebagai mahluk Tuhan yang paling mulia, bahwa keberadan mahluk halus, hantu, jin atau apa saja namanya kadang membuat kita terganggu dan merasa tidak nyaman, umumnya akan mengakibatkan penglihatan akan objek yang menakutkan dari mahluk halus tersebut yang menyeruapai berbagai bentuk yang menyerampak, seperti yang dialami beberapa siwwi SDN No. 08 Kelurahan Nyarumkop yang dalam beberapa hari ini mengalami kemasukan atau kesurupan karena diganggu oleh mahluk halus yang dianggap tersesat di sekitar sekolah mereka. Salah seorang murid bahkan hingga berhari-hari masih merasakan melihat mahluk menyerupai seorang wanita cantik dengan rambut panjang dalam penglihatannya, tidak hanya disekolah terebut dia masih melihat mahluk tersebut namun hingga pulang kerumahnya pun masih terbayang dipenglihatannya pada sosok misterius tersebut.
Kejadian-kejadian seperti ini sudah biasa dan sangat familiar kita lihat di berita-berita Televisi Swasta di tanah air adanya kesurupan masal disebuah sekolah yang dialami oleh para muridnya yang umumnya menyerang para Siswi/murid perempuan. Lain lubuk lain ikannya demikian pepatah mengatakan, lain daerahnya lain pula cara penanganannya untuk mengusir roh halus yang kerap mengganggu para siswi tersebut.
Masyarakat Dayak di Singkawang atau Dayak Salako mempunyai suatu Ritual Adat yang dikenal dengan nama
Panibas atau ritual adat pengusiran setan dan mahluk halus. Ritual tersebut dilakukan disekitar penampakan mahluk yang dianggap sering menggangu, dan dilaksanakan pada sore hari harus selesai menjelang matahari terbit. Ritual dipimpin seorang Panyangohot yang dibantu oleh beberapa asistennya untuk mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan selama ritual. Panibas membutuhkan banyak syarat dan kebutuhan ritual yang harus disiapkan. Ada 31 macam bahan yang diperlukan seperti: kemenyan, manyang pinang, tempayan laki lengkap dengan mangkuk, ayam jantan bulu merah baru tumbuh taji, ayam angsa, air tongkor, air balu, air 3 tikungan, bunga 7 macam, daun jengkol, daun petai, dan berbagai macam daun-daunan yang disenangi oleh hantu. Setelah semua kebutuhan siap maka ritual baru bisa dilaksanakan.
Panibas atau ritual adat pengusiran setan dan mahluk halus. Ritual tersebut dilakukan disekitar penampakan mahluk yang dianggap sering menggangu, dan dilaksanakan pada sore hari harus selesai menjelang matahari terbit. Ritual dipimpin seorang Panyangohot yang dibantu oleh beberapa asistennya untuk mempersiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan selama ritual. Panibas membutuhkan banyak syarat dan kebutuhan ritual yang harus disiapkan. Ada 31 macam bahan yang diperlukan seperti: kemenyan, manyang pinang, tempayan laki lengkap dengan mangkuk, ayam jantan bulu merah baru tumbuh taji, ayam angsa, air tongkor, air balu, air 3 tikungan, bunga 7 macam, daun jengkol, daun petai, dan berbagai macam daun-daunan yang disenangi oleh hantu. Setelah semua kebutuhan siap maka ritual baru bisa dilaksanakan.
Ritual Adat Panibas bertujuan untuk mengusir Mahluk Halus atau roh yang dianggap jahat yang suka mengganggu manusia. Dalam ritual tersebut semua roh-roh yang dianggap mendiami tempat-tempat keramat dipanggil untuk diperingatkan agar jangan lagi menggangu manusia dan mereka secara simbolis dikasih makanan yang sudah disiapkan panyangohot yaitu berupa darah ayam jantan yang sudah dicambur dengan bahan yang sudah dipersiapkan, dengan harapan agar mahluk yang mengganggu tersebut tidak datang kembali dan mengganggu manusia.