Sikap positif merupakan aset utama bagi kehidupan seseorang, terutama ketika terjadi kesulitan, kemunduran, atau bahkan tragedi. Bukan hanya bagi kehidupan pribadi, akan tetapi juga bagi keluarga dan masyarakat—bahkan organisasi dalam berbagai bidang kehidupan. Sikap positif membuat kehidupan menjadi lebih produktif dan lebih survive.
Selama lebih dari 100 tahun, para pengusaha, tenaga penjual, guru self-help, penulis, dan penasihat spiritual telah memperkenalkan kekuatan sikap positif dan berpikir positif. Terlebih lagi ketika dalam beberapa dekade terakhir ini para psikolog memfokuskan penelitiannya pada upaya pencegahan penyakit mental, seperti depresi. Mereka menemukan adanya hubungan yang kuat antara berpikir positif dan emosi positif dengan kesehatan mental. Sejak saat itu, banyak dilakukan penelitian serius atas isu-isu tersebut, yang sekarang dikenal sebagai gerakan "psikologi positif".
Penelitian tersebut mengungkapkan, bagaimana peran berpikir positif dan emosi positif dalam membantu seseorang menjalani kehidupan yang produktif dan memuaskan. Bukti yang lainnya adalah, bahwa pandangan positif atau optimis merupakan faktor yang paling menguntungkan bagi seseorang; khususnya ketika berhadapan dengan stres dan beberapa penyakit. Selain itu, optimisme juga cenderung membantu seseorang sehingga dapat bertahan hidup lebih lama, dan secara umum menjadi lebih sukses.
Para peneliti telah mengamati bahwa beberapa kekuatan manusia, seperti kebajikan, bisa membantu seseorang terhindar dari penyakit mental, kecanduan dan dapat menjalani hidup bahagia. Ciri-ciri sikap positif yang dimaksud antara lain:
• Keberanian
• Pikiran tentang masa depan
• Interpersonal skill
• Optimisme
• Iman
• Harapan
• Kejujuran
• Ketekunan, dan
• Etos kerja.
Dengan memiliki kualitas sikap mental seperti itulah, seseorang akan cenderung lebih sukses dan hidup bahagia. Sehingga dengan menanamkan kebajikan-kebajikan seperti tersebut di atas, akan membantu seseorang dalam mengembangkan sikap positif dan kesuksesan.
Artikel tersebut diambil dari Majalah LuarBiasa edisi Mei 2011.
