Ilustrasi
 Sebaliknya mengonsumsi tiga atau lebih porsi buah-buahan akan mengurangi gejala asma anak hingga 11 sampai 14 persen

Anak-anak yang doyan mengonsumsi makanan cepat saji punya risiko lebih besar terserang penyakit asma ketimbang anak-anak yang gemar makan buah-buahan, demikian hasil penelitian yang dipublikasikan Senin (14/1).

Dalam studi itu para peneliti melibatkan hampir setengah juta remaja berusia 13 - 14 tahun dan anak-anak berusia enam sampai tujuh tahun. Mereka ditanyai tentang kebiasaan makan dan apakah mereka pernah mengalami sesak nafas, eksim, gatal-gatal, atau hidung tersumbat ketika tidak sedang menderita flu.

Bagi anak-anak yang berusia tujuh tahun ke bawah, pengisian kuesioner wajib ditemani oleh orang tua atau wali. Penelitian itu sendiri merupakan bagian dari program International Study of Asthma and Allergies in Childhood (ISAAC) yang diluncurkan pada 1991.

Para peneliti juga menyaring faktor-faktor yang bisa menyebabkan bias pada hasil studi mereka, seperti kebiasaan merokok ibu saat kehamilan, gaya hidup, indeks masa tubuh, untuk benar-benar fokus pada pengaruh pola makan terhadap kesehatan.

Hasilnya ditemukan bahwa makanan cepat saji adalah satu-satunya jenis makanan yang jelas mempunyai hubungan dengan asma. Tiga atau lebih porsi makanan cepat saji dalam sepekan bisa meningkatkan risiko asma pada remaja sebanyak 39 pesen dan 27 persen pada anak-anak.

Makanan cepat saji juga bisa meningkatkan risiko eksim dan rhinitis akut.

Sebaliknya mengonsumsi tiga atau lebih porsi buah-buahan akan mengurangi gejala asma anak hingga 11 sampai 14 persen.

Studi itu dipublikasikan pada jurnal Thorax dari British Medical Assocition.



Artikel Terkait:

0 comments:

Posting Komentar

Berikan Tanggapan Anda Disini..

Site search

    My Book Collection

    Link Exchange

    Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali javascript:void(0) Suliswanto
    Flag Counter

    Follow This Blog

    Total Penayangan