Mengapa Harus Toraja?
Waktu liburan, banyak dari kita sangat bingung untuk mencari tempat wisata mengisi liburan kita dengan sebaik mungkin. Sebenarnya di Indonesia banyak sekali tempat wisata yang bisa dijadikan sasaran utama, namun mengapa harus Toraja (Indonesia, Sulawesi Selatan)? Murah iya, suhunya sejuk iya, menenangkan jiwa iya, budaya unik pastinya! Namun, selain itu ada lagi tidak? Berikut adalah destination you need to go before die:
1. Kuburan Bayi Kambira
Di kuburan ini, bayi yang meninggal sebelum giginya tumbuh dikuburkan di dalam sebuah lubang yang dibuat di pohon Tarra’. Bayi ini dianggap masih masih suci. Pohon Tarra’ dipilih sebagai tempat penguburan bayi, karena pohon ini memiliki banyak getah yang dianggap sebagai pengganti air susu ibu. Dengan menguburkan di pohon ini, orang-orang Toraja menganggap bayi ini seperti dikembalikan ke rahim ibunya dan mereka berharap pengembalian bayi ini ke rahim ibunya akan menyelamatkan bayi-bayi yang akan lahir kemudian.
Pohon Tarra’ memiliki diameter sekitar 80 – 100 cm dan lubang yang dipakai untuk menguburkan bayi ditutup dengan ijuk dari pohon enau. Pemakaman seperti ini dilakukan oleh orang Toraja pengikut ajaran kepercayaan kepada leluhur. Upacara penguburan ini dilaksanakan secara sederhana dan bayi yang dikuburkan tidak dibungkus dengan kain, sehingga bayi seperti masih berada di rahim ibunya.
Kuburan ini terletak di Desa Kambira, tidak jauh dari Makale, Tana Toraja.
2. Londa
Londa adalah bebatuan curam di sisi makam khas Tana Toraja. Salah satunya terletak di tempat yang tinggi dari bukit dengan gua yang dalam dimana peti-peti mayat diatur sesuai dengan garis keluarga, di satu sisi bukit lainya dibiarkan terbuka menghadap pemandangan hamparan hijau. Londa terletak de Desa Sendan Uai, Kecamatan Sanggalai, sekitar 5 Km ke arah selatan dari Rantepao, Tana Toraja.
3. Batu Tumonga
Di kawasan ini anda dapat menemukan sekitar 56 batu menhir dalam satu lingkaran dengan 4 pohon di bagian tengah. Kebanyakan batu menhir memiliki ketinggian sekitar 2 – 3 meter. Dari tempat ini anda dapat melihat keindahan rantepau dan lembah sekitarnya. Terletak di daerah Sensean dengan ketinggai 1300 Meter dari permukaan laut.
4. Lemo
Tempat ini sering disebut sebagai rumah para arwah. Di pemakaman Lemo anda dapat melihat mayat yanng disimpan di udara terbuka, di tengah bebatuan yang curam. Kompleks pemakaman ini merupakan perpaduan antara kematian, seni dan ritual. Pada waktu-waktu tertentu pakaian dari mayat-mayat akan diganti dengan melalui upacara Ma Nene. Terletak di Kabupaten Tan Toraja.
5. Ke'te Kesu
Ke’te Kesu berarti pusat kegiatan, dimana terdapatnya perkampungan, tempat kerajinan ukiran, dan kuburan. Pusat kegiatannya adalah berupa deretan rumah adat yang disebut Tongkonan, yang merupakan obyek yang mempesona di desa ini. Selain Tongkonan, disini juga terdapat lumbung padi dan bangunan megalith di sekitarnya. Sekitar 100 meter di belakang perkampungan ini terdapat situs pekuburan tebing dengan kuburan bergantung dan tau-tau dalam bangunan batu yang diberi pagar. Tau-tau ini memperlihatkan penampilan pemiliknya sehari-hari. Perkampungan ini juga dikenal dengan keahlian seni ukir yang dimiliki oleh penduduknya dan sekaligus sebagai tempat yang bagus untuk berbelanja souvenir. Terletak sekitar 4 Km dari tenggara Rantepao.
Selain tempat wisata yang sangat memukau, para pengunjung akan dicengangkan dengan budaya Toraja seperti Rambu Tuka yang merupakan upacara adat syukuran seperti pernikahan yang akan menyajikan seluruh seni tradisional Toraja yang dimulai dari baju tradisional sampai tarian tradisional. Rambu Solo' merupakan upacara pembekalan bagi orang yang meninggal dimana salah satu rangkaian acaranya adalah pemotongan kerbau yang bisa mencapai 100 ekor per harinya :O (animal slaughtering). Maka dari itu, tidak heran masyarakat Toraja sangat kental dengan budaya kebersamaan dan sangat ramah bagi pengunjung luar. Jadi, tunggu apalagi?
#Reading-Area.blog