Kekerasan terjadi di mana-mana. Di kancah internasional ada teror 911 (September 11) WTC-Pentagon, Perang Afganistan, Perang Israel-Palestina, kerusuhan antar etnis di Nigeria, teror di Irlandia Utara, gejolak di Argentina, perang di Filipina, dll. Di dalam negeri
ada kerusuhan di Aceh, Maluku, Poso, Kalimantan, dan bentrok antar desa di Pulau Jawa, antar wilayah di Jakarta dan sekitarnya, dan bahkan antar anggota MPR yang terhormat. Saat dunia tengah dilanda kekerasan yang semakin menjadi-jadi, figur pemimpin seperti Mahatma Gandhi semakin dirindukan.
Mahatma Gandhi, yang terlahir di India tanggal 2 Oktober 1869 dengan nama Mohandas Karamchand Gandhi, dikenal sebagai figur yang memperjuangkan kemanusiaan dengan konsep ahimsa tanpa kekerasan. Melalui perjuangannya, kasta Sudra yaitu golongan kelas bawah atau budak di India yang sebelumnya dikucilkan, mulai mendapat perlakuan yang lebih manusiawi. Gandhi juga memperjuangkan hak-hak kaum wanita yang sebelumnya Sangat tertindas di India. Melalui perjuangannya yang tak kenal lelah, akhirnya India memperoleh kemerdekaan dari Inggris.
Di samping berjuang di India, Gandhi –sarjana hukum lulusan Inggris- merupakan figur penting di Afrika Selatan tempat ia memulai kariernya sebagai pengacara. Bibit perjuangan persamaan hak bagi semua warga di Afrika Selatan mendapat sambutan dari banyak pihak. Nelson Mandela merupakan salah satu figur penerus perjuangan Gandhi di Afrika Selatan. Pada akhirnya, persamaan hak yang dicita-citakan Gandhi tercapai meski Gandhi sendiri
tidak sempat melihatnya pada masa hidupnya.
Bagi pembaca ManDiri, ada banyak pelajaran yang bisa diambil dari kehidupan Gandhi. Keberhasilan Gandhi sebagai pemimpin tak terlepas dari padunya kata dan perbuatan. Memberi teladan nyata adalah bagian dari perjuangan Gandhi. Gerakan Satyagraha yang
berarti kekuatan kebenaran, benar-benar dipraktekkannya dalam kehidupan sehari-harinya. Ia terkenal sebagai pemimpin yang jujur dan selalu menepati janjinya meski sering lawannya tidak menepati janji. Gandhi sangat fanatik melaksanakan pola hidup sederhana. Gandhi juga memberi teladan nyata untuk mencintai produksi dalam negeri, bahkan ia sendiri selalu menenun kain yang digunakannya. Sebelum mengoreksi orang lain, hendaknya kita
merenungkan sikap dan tindakan kita terlebih dahulu. Berpuasa adalah salah satu cara yang sangat ampuh untuk melaksanakan kebijaksanaan tersebut. Gerakan puasa adalah bagian
penting dari perjuangan Gandhi.
Perjuangan tanpa kekerasan memang memerlukan kesabaran dan menghabiskan waktu yang tidak sedikit. Bahkan banyak hal yang diperjuangkan Gandhi tidak tercapai dalam masa hidupnya dan juga belum tercapai sampai saat ini. Akhir hidup Gandhi pada tanggal 30
Januari 1948 pun ditandai dengan kekerasan. Gandhi wafat tertembak. Namun demikian, jiwa kasih saying dan tanpa kekerasan yang diperjuangkan Gandhi terus bergema sampai saat ini dan akan terus bergaung selama kekerasan masih melanda dunia ini.
Biografi Singkat:
Gandhi lahir pada 2 Oktober 1869 di negara bagian Gujarat di India. Beberapa dari anggota keluarganya bekerja pada pihak pemerintah. Saat remaja, Gandhi pindah ke Inggris untuk mempelajari hukum. Setelah dia menjadi pengacara, dia pergi ke Afrika Selatan, sebuah koloni Inggris, di mana dia mengalami diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Dia kemudian memutuskan untuk menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum-hukum yang diskriminatif tersebut. Gandhi pun membentuk sebuah gerakan non-kekerasan.
Ketika kembali ke India, dia membantu dalam proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris; hal ini memberikan inspirasi bagi rakyat di koloni-koloni lainnya agar berjuang mendapatkan kemerdekaannya dan memecah Kemaharajaan Britania untuk kemudian membentuk Persemakmuran.
Rakyat dari agama dan suku yang berbeda yang hidup di India kala itu yakin bahwa India perlu dipecah menjadi beberapa negara agar kelompok yang berbeda dapat mempunyai negara mereka sendiri. Banyak yang ingin agar para pemeluk agama Hindu dan Islam mempunyai negara sendiri. Gandhi adalah seorang Hindu namun dia menyukai pemikiran-pemikiran dari agama-agama lain termasuk Islam dan Kristen. Dia percaya bahwa manusia dari segala agama harus mempunyai hak yang sama dan hidup bersama secara damai di dalam satu negara.
Pada 1947, India menjadi merdeka dan pecah menjadi dua negara, India dan Pakistan. Hal ini tidak disetujui Gandhi.
Prinsip Gandhi, satyagraha, sering diterjemahkan sebagai "jalan yang benar" atau "jalan menuju kebenaran", telah menginspirasi berbagai generasi aktivis-aktivis demokrasi dan anti-rasisme seperti Martin Luther King, Jr. dan Nelson Mandela. Gandhi sering mengatakan kalau nilai-nilai ajarannya sangat sederhana, yang berdasarkan kepercayaan Hindu tradisional: kebenaran (satya), dan non-kekerasan (ahimsa).
Pada 30 Januari 1948, Gandhi dibunuh seorang lelaki Hindu yang marah kepada Gandhi karena ia terlalu memihak kepada Muslim.
Warisan ajaran Gandhi di Indonesia:
Selain tokoh-tokoh perjuangan anti kekerasan, keadilan dan perdamaian di tingkat dunia, di Indonesia pun ajaran Gandhi menemukan lahan yang subur. Ibu Gedong Bagoes Oka, misalnya, menemukan inspirasi perjuangannya di dalam ajaran Gandhi. Ia mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali sebagai pusat pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi tersebut.
Lain Lain:
Gandhi tidak pernah menerima Penghargaan Perdamaian Nobel, meski dia dinominasikan lima kali antara 1937 dan 1948. Beberapa dekade kemudian, hal ini disesali secara umum oleh pihak Komite Nobel. Ketika Dalai Lama dianugerahi Penghargaan Nobel pada 1989, ketua umum Komite mengatakan bahwa ini merupakan "sebuah bentuk mengenang Mahatma Gandhi".
Museum elektronik Nobel mempunyai artikel mengenai hal tersebut.
Sepanjang hidupnya, aktivitas Gandhi telah menarik berbagai komentar dan opini. Misalnya, sebagai penduduk Kerajaan Britania, Winston Churchill pernah berkata "Menyedihkan...melihat Mr. Gandhi, seorang pengacara Kuil Tengah yang menghasut, sekarang tampil sebagai seorang fakir yang tipenya umum di Timur, menaiki tangga Istana Viceregal dengan badan setengah-telanjang." Begitu juga dengan Albert Einstein yang berkomentar berikut mengenai Gandhi: "(Mungkin) para generasi berikut akan sulit mempercayai bahwa ada orang seperti ini yang pernah hidup di dunia ini."
Karya Mahatma Gandhi tidak terlupakan oleh generasi berikutnya. Cucunya, Arun Gandhi dan Rajmohan Gandhi dan bahkan anak cucunya, Tushar Gandhi, adalah aktivis-aktivis sosio-politik yang terlibat dalam mempromosikan non-kekerasan di seluruh dunia.
Kata kebajikan yang dikenang Mahatma Gandhi:.
'Cinta tidak pernah meminta, ia sentiasa memberi, cinta membawa penderitaan, tetapi tidak pernah berdendam, tak pernah membalas dendam. Di mana ada cinta di situ ada kehidupan; manakala kebencian membawa kepada kemusnahan.'
'Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum.'
Jika Anda tertarik untuk mendalami karakter dan pemikiran Mahatma Gandhi anda dapat mengunjugni Link Berikut ini
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Tanggapan Anda Disini..