Mengenal Pseudotumor cerebri

Posted by Suliwanto On 11.29 No comments
Pseudotumor cerebri terjadi ketika tekanan di dalam tulang tengkorak (intracranial pressure) meningkat tanpa penyebab yang jelas. Gejalanya mirip dengan tumor otak tapi tak ditemukan tumor. Kondisi ini biasa disebut juga dengan idiopathic intracranial hypertension (IIH).


Pseudotumor cerebri banyak terjadi pada anak-anak dan orang dewasa, tapi yang paling sering mengalaminya adalah wanita obesitas yang tengah produktif melahirkan anak.

Peningkatan tekanan intrakranial yang dikaitkan dengan pseudotumor cerebri juga dapat menyebabkan pembengkakan saraf optik dan hilangnya penglihatan.

Penyebab:
Para pakar menduga pseudotumor cerebri ada kaitannya dengan kelebihan jumlah cairan cerebrospinal di dalam tulang tengkorak. Selain itu, cairan yang dihasilkan oleh otak ini pada akhirnya akan terserap ke dalam aliran darah. Bisa jadi peningkatan tekanan intrakranial yang menyebabkan pseudotumor cerebri ini juga merupakan akibat dari adanya gangguan pada proses penyerapan tersebut.

Menurut beberapa studi terbaru, sebagian besar penderita pseudotumor cerebri diketahui mengalami penyempitan (stenosis) pada dua sinus besarnya di dalam otak (transverse sinuses). Namun peneliti juga belum yakin apakah penyempitan itu merupakan salah satu penyebab pseudotumor cerebri atau bukan.

Gejala:
- Sakit kepala sedang hingga parah yang berasal dari bagian belakang mata dan memburuk seiring dengan pergerakan mata.
- Telinga berdenging bersamaan dengan detak jantung penderita.
- Mual, muntah atau pening
- Penglihatan kabur atau meredup
- Mengalami kebutaan selama beberapa detik, bisa terjadi pada salah satu atau kedua mata (visual obscurations)
- Sulit melihat ke samping
- Penglihatan ganda (diplopia)
- Seperti melihat kilatan cahaya padahal tak ada sumber cahaya (photopsia)
- Nyeri leher, bahu atau punggung

Pengobatan:
- Obat-obatan seperti obat glaukoma yaitu acetazolamide, diuretik dan obat migrain.
- Operasi yaitu optic nerve sheath fenestration dan pemasangan spinal fluid shunt.

Referensi
- Detik Health

Artikel Terkait:

0 comments:

Posting Komentar

Berikan Tanggapan Anda Disini..

Site search

    My Book Collection

    Link Exchange

    Copy kode di bawah masukan di blog anda, saya akan segera linkback kembali javascript:void(0) Suliswanto
    Flag Counter

    Follow This Blog

    Total Penayangan