Sejagat tak henti-hentinya membicarakan sosok persiden pertama Indonesia satu ini. Kusno Sosrodiharjo alias Sukarno alias Ir. Sukarno alias Bung Karno memang tak tergantikan. Dunia mencatatnya sosok tegas, berkarisma, punya karakter, dan tentunya garang terhadap barat.Termasuk dalam urusan budaya. Sukarno sangat perhatian untuk urusan seni. Dia penyuka karya anak bangsa nomor satu, termasuk dalam urusan musik. Bapak revolusi Indonesia ini penyuka musik keroncong, gending jawa, dan semua berbau Indonesia. Dia menyadari budaya bisa digunakan untuk menyerang suatu negara justru dengan mudah diterima tanpa kekerasan. Ini membuatnya ketar ketir.
Ya, Sukarno sangat anti barat. Dia membatasi segala hal berbau Amerika Serikat, Inggris, dan antek-anteknya. Di zaman kepemimpinannya Anda tidak akan bertemu majalah luar negeri, buku dari pengarang barat, stasiun radio luar negeri, televisi saluran luar negeri, dan lain-lain.
seperi dilansir situs biography.com (2002).
Pelarangan terhadap musik barat pun demikian. Termasuk saat The Beatles digemari seantero jagat dan lagu mereka dibawakan di pelbagai kesempatan. Mungkin Indonesia menjadi satu-satunya negara melarang warganya nyanyi ala empat sekawan asal Kota Liverpool, Inggris, bergenre rock n roll.
Mereka yang terbukti memiliki rekaman The Beatles langsung dibakar. Penolakan Soekarno pada The Beatles ini terlihat saat stasiun televisi Amerika CBS mewawancarai dia di penghujung tahun 1965. Sejagat tentu saja penasaran kenapa Sukarno tidak menyukai John Lennon dan kawan-kawannya.
Jurnalis CBS saat itu yakni Bernard Kalb dan Pete Kalischer menjadi saksi sebelnya Sukarno pada musik rock n roll yang diplesetkan dengan ngak ngik ngok. Musik itu dianggap kacangan dan tidak pantas didengar.
Hinaan Sukarno pada The Beatles sampai ke telinga empat sekawan itu. Dalam tur dunia di Negara Bagian San Diego, Amerika, pada 26 Agustus 1965 mereka hanya tertawa menanggapi pernyataan presiden Indonesia zaman itu.
"Saya rasa itu perbuatan tolol," ujar John Lennon, vokalis The Beatles membalas atas larangan the Beatles di Indonesia.
"Dia (Sukarno) harus membeli dulu album kami sebelum membakarnya, sehingga kami bisa dapat royalti," kata George Harrison ketika tahu album mereka dibakar di Ibu Kota Jakarta. Bahkan Paul Mc Cartney sempat melecehkan Sukarno dengan gurauan. "Daripada dia membakar album kami, lebih baik dikirim kembali ke kami. Nanti kami beri potongan setengah harga," ujarnya.
Perseteruan ini membuat personil The Beatles hingga kini belum pernah menjejakkan kakinya di Indonesia meski penggemarnya di negara ini membludak.
Kebencian Sukarno pada The Beatles sebenarnya menjadi pertanyaan banyak pihak. Jika memang dia anti barat kenapa menyukai tari dan ahlinya berdansa. Dia juga gemar menonton film-film Hollywood di istana. Sukarno diketahui satu dari pemimpin dunia pertama bertandang ke pusat industri film Amerika itu untuk berdiskusi dengan pekerja film di sana.
Sukarno juga pernah mengundang Marylin Monroe ke pestanya di Hotel Beverly Hills. Pada saat bertemu Presiden Kennedy bulan April 1961, dia konon sempat mampir ke Hawaii bertemu Elvis Presley raja rock n roll tengah syuting. Saat kampanye anti barat bergema, Sukarno malah menemui aktris Italia terkenal masa itu Gina Lollobrigida di Ibu Kota Roma. Hingga kini belum ada yang bisa menjelaskan kenapa sikapnya itu jadi berubah 180 derajat.
Referensi :
http://www.merdeka.com/dunia/paduka-mulia-dan-anti-barat-yang-dipertanyakan.html
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Tanggapan Anda Disini..