Ternyata beberapa kilo menaikkan berat badan bukanlah sesuatu yang buruk. Studi yang dilakukan baru-baru ini menyebutkan, jika hampir tiga juta orang yang sedikit kelebihan berat badan atau obesitas dapat hidup lebih lama.
Namun para ahli kemudian mengingatkan, jika manfaat itu akan turun tajam ketika berat badan semakin bertambah tidak terkontrol.
Kesimpulan berat badan yang dikaitkan dengan kesehatan yang lebih baik disebut para ahli sebagai paradoks obesitas, meski sebenarnya obesitas pada umumnya tidak terkait dengan "manfaat".
Para peneliti menggunakan data dari 100 studi di seluruh dunia dengan mengumpulkan informasi kesehatan dari sekitar 2,8 juta orang dewasa.
Dari sampel tersebut, terdapat sekitar 270 ribu kematian selama dilakukannya penelitian. Bahkan setelah mengelompokkan faktor lain seperti usia, jenis kelamin, perokok. Mereka yang memiliki berat badan yang tergolong "overweight", enam persen memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan sampel yang memiliki berat badan normal.
Dan orang yang sedikit gemuk dengan tinggi dan berat yang sepadan, memberi nilai BMI sebesar 30 sampai 35, hanya lima persen berisiko meninggal dalam satu periode tertentu.
Namun bagi yang kegemukan dengan nilai BMI di atas 35, tingkat kematiannya melonjak menjadi 29 persen dibandingkan dengan yang memiliki berat badan normal. hasil penelitian tersebut ditulis di Journal of American Medical Assosiation.
BMI adalah indeks massa tubuh, dihitung berdasarkan perbandingan berat badan dalam satuan kilogram dan tinggi dalam meter, kuadrat.
Penulis menyarankan beberapa kemungkinan alasan memiliki berat badan sedikit gemuk lebih baik namun akan berdampak buruk jika tidak terkontrol.
Alasannya, peningkatan lemak tubuh akan menambah manfaat metabolik yang melindungi jantung dan memiliki cadangan ekstra lemak untuk membantu penyembuhan penyakit dari penderita yang sulit makan.
Kepala studi, Katherine Flegel dari US Centers for Disease Conrol dan Prevention atau CDC, juga menerbitkan sebuah studi kontroversial di tahun 2005 yang menunjukkan ada hubungan antara kelebihan berat badan dan hidup lebih lama.
Kali ini analisisnya didasarkan pada kolom sampel jumlah yang jauh lebih besar, yakni di berbagai negara di Amerika Utara, Eropa, Asia, dan Amerika Selatan.
Studi lainnya juga menunjukkan jika sedikit berlebihan lemak dapat memberikan cadangan energi yang dibutuhkan selama sakit atau membantu dengan cara lain yang masih diteliti. Hal tersebut tercantum dalam hasil penelitian Steven Heymsfield dan William Cefalu dalam sebuah editorial yang juga diterbitkan Selasa kemarin di JAMA.
"Tidak semua pasien yang diklasifikasikan kelebihan berat badan kelas 1, terutama yang memiliki penyakit kronis, memerlukan perawatan berat badan," tegasnya.
"Kita masih harus banyak belajar tentang obesitas, termasuk bagaimana cara terbaik untuk mengukurnya," ujar direktur CDC, Thomas Friedan dalam sebuah pernyataan.
"Namun sudah jelas, obesitas tidak sehat, sehingga meningkatkan risiko diabetes, penyakit jantung, kanker, dan sejumlah masalah kesehatan lainnya," imbuhnya.
Menurut statistik yang dikeluarkan CDC, sepertiga orang dewasa di Amerika Serikat mengalami obesitas.
#BeritaSatu
0 comments:
Posting Komentar
Berikan Tanggapan Anda Disini..